Rabu, 16 Mei 2012

SEJARAH PEMUDA PANCASILA


Organisasi Pemuda Pancasila dideklarasikan berdirinya pada 28 Oktober l959 di Jakarta. Adalah Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI) yang membidani kelahiran organisasi tersebut. IPKI merupakan sayap politik dari para petinggi militer yang masih aktif dalam kedinasan. Tokoh-tokoh pendirinya adalah A. Yani, A.H. Nasution, Gatot Subroto dan masih banyak lagi. Mereka tidak dapat langsung bermain di kancah politik, karena memang undang-undang melarang militer aktif melakukan kegiatan politik praktis. IPKI dilahirkan guna mengemban tugas mulia yakni melindungi NKRI dari rongrongan bahaya laten komunis yang kala itu dimotori oleh PKI.

Setiap gerakan PKI selalu dikontrol dan dibayang-bayangi oleh IPKI. Ketika PKI melakukan manuver politik dengan mendirikan organisasi Pemuda Rakyat, dengan sigap IPKI mendirikan organisasi Pemuda Pancasila pada 28 Oktober l959.

Sejak awal berdirinya, Pemuda Pancasila tidak pernah sepi dari gerakan untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara. Ketika Pancasila dalam ancaman dan hendak dirongrong oleh barisan Pemuda Rakyat beserta kekuatan PKI, dengan sigap kader-kader Pemuda Pancasila tampil sebagai perisai penyelamat.

Sekitar tahun l965 ketika PKI gencar menelusup di segenap sendi kehidupan masyarakat, kerap berhadapan secara fisik dengan anggota Pemuda Pancasila. Sejarah mencatat beberapa kali terjadi bentrokan fisik yang menewaskan anggota organisasi dari kedua belah pihak. Peristiwa gugurnya kader-kader Pemuda Pancasila itu dicatat sebagai peristiwa heroik yang dijadikan api semangat dalam menegakkan panji-panji organisasi.


Ikrar Pemuda Pancasila :
1. Bertanah Air satu, Tanah Air Indonesia.
2. Berbangsa Satu, Bangsa Indonesia.
3. Berbahasa Satu, Bahasa Indonesia
4. Berideologi satu, Ideologi Pancasila

SAPMA sebagai wadah pemuda yang meninggalkan jejak-jejak sejarah kepada generasi berikutnya dengan kegiatan-kegiatan yang nyata yang monumental dan patut diteladani dipelihara dan dilanjutkan. Bukan menjadi SAPMA yang hanya menangani kegiatan-kegiatan yang bersifat ceremonial dan sloganis serta berbau politis saja.Menjadikan SAPMA sebagai moral force dan kontrol sosial terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara dala segala aspek. Harus diakui, bahwa pemuda masa lalu telah menunjukkan peran kontrol sosial dan moral force yang lebih tangguh daripada pemuda jaman sekarang.

Sebagai kader harapan bangsa dan penerus estafet perjuangan dari masa lalu dan penentu masa akan datang, pemuda haruslah mempersiapkan diri sebaik mungkin. Pemuda haruslah mengambil peran dalam mencerdaskan bangsa. Hal ini tentu menuntut kalangan muda untuk serius dalam menyerap ilmu pengetahuan dan teknologi , dari manapun asalnya untuk di darma baktikan bagi kepentingan bangsa dan Negara.

SAPMA Pemuda Pancasila sebagai wadah kaderisasi dan aktualisasi diri untuk membentuk pribadi yang memiliki jiwa leadership.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar